disebalik renungan matamu ,
terbayang harapan mengunung tinggi,
tubuhmu yg kerdil menghulur tangan pengharapan .
wajah putih bersihmu ,
menceritakan betapa tulus hati nuranimu ,
engkau harapan ayah bonda ,
pewaris nusa bangsa ,
bakalmengegar pentas dunia .
mak abah dan kerabat tercinta ,
membelai penuh mesra ,
dalam doa sejahtera hidup dipinta ,
bahagia hingga ke hujung usia .
tika kau dipimpin ke pondok kitab ,
munsyi memandu ke gerbang jaya ,
mencelikkan kebutaan ,
menjana akal budi ,
namun masih ada yg alpa dan leka ,
rugi sepanjang masa .
waktu kau dimamah usia ,
dugaan pancaroba menjalar tiba ,
ada yg lemas dalam kehidupan penuh ranjau berduri,
menjadi duri dalam daging , seumpama api dalam sekam ,
membakar diri dan insan sekeliling .
yang gagah perkasa ,
bangkitlah kau sebagai Wira , Serikandi Negara ,
Menjadi benteng watan ,
penegak kebenaran dan keadilan ,
menghapuskan kehidupan ilusi dan hipokrasi .
No comments:
Post a Comment